Senin, 24 Oktober 2011

contoh resensi

ERAGON
Judul Buku : Eragon
Pengarang : Christopher Paolini
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Ukuran : 15 x 23 cm
Tebal : 568 halaman


Christopher Paolini sangat menyukai kisah-kisah fantasi dan fiksi ilmiah. Ia menulisnovel pertamanya, Eragon, selepas lulus SMU pada usianya yang kelima belas.Sekarang ia tinggal bersama keluarganya di Paradise Valley, Montana, AmerikaSerikat. Ia menjadi penulis terlaris di New York Times ketika berumur sembilanbelas. Pada awalnya, ia merencanakan membuat tiga buku saja, namun karenakerumitan buku ketiga, menjadi lebih tebal daripada yang ia perkirakan, maka iamemperpanjang kisah Eragon menjadi empat buku. Trilogi Warisan menjadi siklusWarisan.SinopsisDi daratan Alagaesia, hiduplah Klan Penunggang Naga dengan naga-naganya, yangsenantiasa menjaga ketentraman kehidupan daratan Alagaesia. Negeri punmengalami masa kejayaan.Namun, Klan Penunggang Naga punah karena salah seorang berkhianat danmembujuk Penunggang-Penunggang lain mengikuti jejaknya. Maka pertumpahandarah antar penunggang pun terjadi, dan Kaum Terkutuk (penunggang yangberkhianat) memenangi pertarungannya. Sang pengkhianat bernama Galbatorix,yang sekarang menjadi raja Alagaesia. Ia memerintah dengan kejam, sehinggabeberapa orang yang setia pada klan Penunggang memberontak dan membentukkelompok Varden. Galbatorix memiliki 3 butir telur naga, yang ia tunggu bertahun-tahun untuk menetas di bawah kekuasaannya, sehingga 3 orang Penunggang baruakan menjadi anak buahnya. Sayangnya, salah satu telur berhasil dicuri paraVarden.Arya, wanita elf, merupakan salah satu dari yang terlibat pencurian telur naga dariGalbatorix, berniat membawanya ke Varden, kelompok berbagai ras yangmenentang Galbatorix. Disergap oleh Durza, Shade. Dan Arya pun dengan sihirmemindahkan telur tersebut ke Pegunungan Spine. Arya ditahan oleh Durza, dandijadikan tawanan di Gil’ead.Eragon, anak petani berusia lima belas tahun yang tinggal di Carvahall, terkejutketika menemukan batu biru mengilap di pegunungan Spine ketika sedang berburu.Eragon membawa batu itu ke pertanian tempat ia bersama pamannya, Garrow, dansepupunya, Roran. Garrow dan alhmarhumah istrinya, Marian yang membesarkanEragon. Selena, ibu Eragon adalah saudara Garrow yang menitipkan anaknya,Eragon untuk tinggal bersamanya, dan ia pergi karena suatu hal. Tidak ada yangtahu soal ayahnya.Roran yang usianya sebentar lagi genap akan dijadikan tentara oleh kerjaan,memutuskan untuk pergi merantau dan pergi dari Carvahall agar tidak dijadikantentara kerajaan.Beberapa hari kemudian, batu itu menetas dan didapati bahwa batu tersebutmerupakan telur naga. Ketika Eragon menyentuh anak naga betina itu, di telapaktangannya muncul tanda berwarna keperakan, dan terbentuk ikatan takterputuskan antara Eragon dengan naga itu. Naga itu bernama Saphira.Galbatorix yang mengetahui kehilangan telur itu, memberikan tugas kepada Shadeuntuk mencari batu yang dulu merupakan telur Saphira. Ia mengingat ramalankaum Varden bahwa waktu bagi penunggang naga akan tiba, dan Galbatorix akanditantang dan dikalahkan pada suatu saat. Durza pun memanggil dua Ra’zac,makhluk asing berpenampilan bengis dan tiba di Carvahall, Eragon dan Saphiraberhasil menghindari mereka, tetapi kedua Ra’zac menghancurkan rumah Eragondan membunuh Garrow. Eragon bersumpah akan mencari dan membunuh Ra’zac.Bersama brom, pendongeng Carvahall, Eragon dan Saphira menuju selatan untukbergabung dengan kaum Varden. Selama perjalanan, Eragon belajar bertarung danmenggunakan sihir.. Brom memberinya pedang merah bernama Zar’roc, yang dulumerupakan pedang Penunggang Naga, walaupun si pendongeng itu tidak maumengatakan bagaimana ia bisa memperolehnya.Mereka pun mengunjungi kota Teirm, membeli perbekalan. Eragon diramali olehahli tanaman obat, Angela bahwa peperangan dekat di depan mata.Lewat mimpinya Eragon mengetahui bahwa Arya berada di Gil’ead, dengansegenap keberanian ia berniat untuk membebaskan Arya. Eragon bertemu denganShade, ketika Shade hendak membunuh Eragon, Brom datang untukmenyelamatkan Eragon dan ia pun terkena tusukan dari pedang Shade. Denganbantuan Murtagh, Eragon melarikan dri dari penjara sambil membawa Arya danBrom. Arya telah diracun dan butuh bantuan medis dari kaum Varden segera. Bromsekarat dan akhirnya meninggal. Ia dikuburkan dengan sihir oleh Saphira. Eragondan Saphira pun mendapati bahwa Brom adalah penunggang pula. Naganya dibunuh oleh Morzan, salah satu kaum terkutuk.Dikejar segerombolan Urgal, mereka melarikan diri ke Varden. Sesampainya diVarden, Eragon memperkenalkan diri kepada Ajihad, pemimpin Varden sebagaipenunggang dan menunjukkan naganya. Arya segera diobati oleh kaum Varden,dan Murtagh dipenjara, karena keturunan Morzan, yang merupakan kaum terkutukatau sekutu Galbatorix. Morzan terbunuh oleh Brom. Murtagh, secara tidak berhasilmeyakinkan bahwa ia mencela perbuatan ayahnya dan meninggalkan Galbatorixuntuk menjalani hidupnya sendiri.Durza menggalang kekuatan seluruh pasukan Galbatorix untuk menyerang Varden.Pasukan Galbatorix datang melalui terowongan-terowongan kurcaci. Pertempuranterjadi. Durza yang sedemikian kuat, dengan mudah membuat kewalahan Saphiradan Eragon. Namun akhirnya Eragon mendapatkan saat yang tepat untuk menikam jantung Durza. Pertarungan pun dimenangi oleh kaum Varden.Ketika Eragon sadarkan diri, Arya tengah di perjalanan menuju Ellesmera, ibukotapara elf.Eragon secara telepatis dihubungi sosok yang menyebut diriinya sebagai TogiraIkonoka-si Cacat yang Utuh. Di akhir buku ini, Eragon memutuskan bahwa ia akanmenemukan Togira Ikonoka ini dan berguru kepadanya.
Tetralogi buku Eragon sangat menarik untuk dibaca, memberikan inspirasi bagipara pembacanya. Bertemakan petualangan, buku Eragon mengombinasikan sihirdengan perang tradisional. Penulis benar-benar memiliki konsep yang kuat,imajinasinya tinggi menjadikan cerita yang fiksi menjadi terlihat lebih nyata.Penulis ahli dalam mendeskripsikan secara rinci setiap kejadian dan setiap tokoh,memberikan gambaran yang jelas akan apa yang ada dan yang terjadi dalamperistiwa tersebut. Menggunakan alur maju mundur, menjadikan semua yangterkandung di dalamnya penting dan terlihat kesinambungannya di akhir cerita.Latar cerita ini ada di daratan Alagaesia, namun tidak disebutkan waktunya (tahun).
Eragon merupakan tokoh yang protagonis, terlihat dari sikap-sikapnya yang baikdan ingin membela semua rakyatnya. Durza bersifat antagonis, sama sepertiGalbatorix, yang mengedepankan kepentingan diri sendiri dan ingin menguasaiseluruh Alagaesia di kekuasaan tangannya. Murtagh merupakan orang yang semulaprotagonis, walaupun ayahnya merupakan tokoh yang antagonis.Kekurangan pada buku ini, walaupun setiap kejadiannya dideskripsikan secara rinci,namun kejadian tiap harinya, seperti apa yang seorang tokoh makan dan apa yangseorang tokoh minum, tidak dijabarkan seperti pada novel-novel lain. Tokoh Eragon sangat mendominasi dan terkesan sangat hebat juga tak terkalahkan, jarang sekaliterjatuh, dan hampir selalu berhasil dan menjadi pemenang dalam setiap konflikatau pertarungan.Kita dapat mengambil amanat dari buku ini bahwa, jadilah pemain, jangan hanya menjadi penonton. Inisiatif ketika mendapatkan masalah dan utamakan kepentingan warga dibandingkan dengan kepentingan pribadi masing-masing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar